Lakukan Improvisasi Dalam Bisnis Anda atau Bisnis Anda akan menjadi Mirip seperti..... "Italia Tidak Lolos Piala Dunia 2018"!

Seperti biasa, setiap pagi saya rutin membaca berita olahraga dari salah satu media online di negeri ini. Berita itu adalah "Italia Tidak Lolos Piala Dunia 2018"!

Sebagai penggemar sepakbola sejak jaman masih TK, saya tahu betul bagaimana italia berkembang. Dan sedikit sedih juga, juara dunia 4x ini tidak akan ambil bagian di Piala Dunia 2018..

WAIT!

Cukup sampai disitu, kita bukan berbicara sepakbolanya disini, tapi kita akan belajar bersama sama untuk melihat kesalahan-kesalahan italia sehingga tdk bisa ikut piala dunia. Kesalahan-kesalahan ini mirip sekali dengan kesalahan bisnis yang biasa kita temukan jamak di sekitar kita. Mari di mulai..

Pertama, ITALIA BUKAN NEGARA KACANGAN TAPI MENDADAK MENJADI KACANG!

Yup! Maksudnya gimana?

Italia bukanlah negara yang tiba tiba besar karena sepakbolanya semata. Bagi fans sejati sepakbola, italia ibarat pangeran yang sudah tua tanpa penerus.

Anda ingat dengan roberto baggio? Maldini? Del Piero? Atau aaahh buanyak sekali pemain kelas dunia yang ada di negeri pizza ini. Tapi setelah mereka pensiun, siapa penerusnya? Menurut saya tidak ada, paling terakhir, Pirlo lah yang menurut saya memiliki kualitas wahid dan setara dengan para legenda negeri pizza ini.

Perlu teman2 tahu juga, di tahun 90an, italia menjadi primadona sepakbola dunia, puncaknya tahun 2003 dimana terjadi all italian final di liga champions (antara juve dengan ac milan). Bahkan di tahun 2006, dimana itu adalah terakhir kali italia juara dunia, ketika itu mereka datang ke jerman degan segudang masalah, termasuk calciopolli (pengaturan skor). Namun, mereka bisa juara dunia, bahkan menjadikan tuan rumah jerman ketika itu seperti cecunguk yang tidak punya nyali sama sekali, di babat abis! tapi, itu adalah italia jaman dulu, sekarang? Lolos ke piala dunia saja tidak bisa!

Sebenarnya, sejak awal kualifikasi saya sudah ragu dengan italia jaman now ini. Bukan, bukan karena saya fans portugal, tapi lebih kepada regenerasi pemain mereka yang sangat buruk, bahkan lebih buruk dari negeri kita sendiri, Indonesia. Kita saja bisa ngeluarin pemain sekelas egy maulana kan? :P

Sebenarnya, gejala kemunduran sepakbola italia ini sudah datang sejak hancurnya AC Milan dan Inter Milan beberapa tahun belakangan, khusus juve sih saya no comment, memang pada dasarnya penguasa italia saya akui adalah si nyonya tua kok :))))

Dalam hal nominasi pemain terbaik tiap tahunnya, skuad terbaik tiap tahun selalu di rilis oleh FIFA sendiri, dan selalu di dominasi oleh inggris, spanyol, atau jerman, bahkan perancis. Italia dimana? Ya, itu tadi, paling paling cuman pirlo dan buffon yang nyempil di antara pemain-pemain terbaik itu. Lagi lagi juve kan? Nah yang lain mana? Napoli? Ah, napoli saka lawan manchester city udah klepek klepek, belum lawan MU nih :P

Dalam bisnis? Coba kita renungkan bersama, sudah kah anda memperbarui teknik bisnis anda? Sudah anda memperbarui cara anda memperlakukan konsumen anda? Boleh sekali jika anda bilang "KITA PUNYA POLA SENDIRI YANG SUDAH BERJALAN BERTAHUN TAHUN". YUP! Saya paham itu, tapi apakah anda lupa bahwa bisnis saat ini terus berkembang? Apakah anda lupa bahwa audience dan calon pembeli anda bukan itu itu saja?

Dalam bisnis, regenerasi juga tidak kalah penting, agar nasib bisnis kita tidak sama dengan negeri pizza juara dunia 4x tsb!

Jika kita terlena dengan hasil yang ada saat ini
Jika kita terdiam tanpa belajar hari ini
Anda jangan kaget jika tiba tiba lawan/kawan anda tiba tiba sudah menikung anda di depan dalam hal urusan bisnis..

Itu kenapa, jangan pernah lelah untuk belajar!

Kedua, ITALIA TIDAK PERNAH BELAJAR DARI KESALAHAN TAHUN 2014 DAN 2016 LALU.

Kita tahu, tahun 2016 kemarin ada gelaran sepakbola terbesar di eropa yaitu piala eropa 2016 yang dimana digelar di perancis. Ketika itu portugal muncul sebagai kampiun.

Italia ketika itu melaju cukup apik dengan skuad kelas menengah ke atas, tapi mereka hanya sampai di perempat final saja...

Di tahun 2014 juga sama, malah lebih parah. Bahkan mereka tidak lolos di babak penyisihan grup. Mereka kalah

dari uruguay dan kosta rika. Ya meskipun mereka berada di atas inggris sih. Tapi sama aja, tetap gak lolos! :D

Di tahun 2016 italia bisa lolos agak baik karena kualitas pelatih yg oke di tangan conte, tapi setelah itu urusan selesai deh..

Tidak ada "kengerian" italia lagi yang datang. Dan di tahun ini italia tidak sadar bahwa 2014 dan 2016 adalah peringatan keras untuk mereka, namun mereka tidak belajar dri itu semua. Malah setelah conte lepas tangan melatih italia untuk liburan ke london bersama chelsea, malah memilih pelatih model medioker yaitu ventura. Ya sudah, hasilnya kayak sekarang ini, italia tidak ikut piala dunia 2018!

Dalam bisnis, tentu kita tahu, sebuah kesalahan itu wajar, tapi menjadi tidak wajar jika kita tidak memperbaikinya, apalagi jika terjadi berulang berulang, jelas ini tdk baik..
Itulah kenapa kita sering menemukan namanya evaluasi di akhir bulan dalam dunia bisnis. Bukan semata mata untuk memperhitungkan apa yang kita kerjakan, dan bukan semata mata juga ttg berapa banyak duit yang kita dapet, tapi juga evaluasi diri dan bisnis kita sendiri. DAN Italia tidak melakukan ini. Hasilnya? Lihat sendiri :D

Ketiga, LAWAN MELAKUKAN IMPROVISASI, TAPI ITALIA GITU GITU AJA DARI DULU.

Ketika jerman gagal total di piala eropa 2004 lalu, di barengi juga gagalnya portugal di piala eropa itu, di barengi juga oleh kejutan yunani yang menjadi kampiun...
Ketika itu juga spanyol masih bukan apa apa kok :P

Dan spanyol yang waktu itu hanya sebagai tim spesialis kualifikasi tiba tiba berubah menjadi kekuatan menakutkan sejak piala erop 2008. Sebenarnya ini bukan hal yang mengagetkan, karena sejak kegagalan piala dunia 2002, spanyol terus berbenah diri. Dan anda tahu sendiri, mereka juara eropa dua kali (2008 dan 2012), dan juara dunia di afrika selatan tahun 2010. Khusus tahun 2012, mereka di final membuat italia seperti kurcaci yang di ajak main main, di hajar 4-0, torres aja bisa cetak gol loh :P

Tidak sampai disitu, inggris pun berbenah setelah kegagalan lolos piala eropa 2008 lalu, meskipun masih tetap, inggris belum juga juara *ehh

Terus italia? Ya setali tiga uang dengan inggris, bedanya, inggris lebih beruntung kali ini karena memang faktor babak kualifikasi grup piala dunia 2018 ini menempatkan mereka di tempat unggulan (lawannya banyak yang biasa biasa aja sih soalnya)

Nah, anda bisa melihat, dari tim tim besar tersebut, hanya italia lah yang tidak berbenah, tidak melakukan improvisasi, kan? Rasanya kita disini semua seperti dikasih tau conte "LU TAU SENDIRI KAN KENAPA GW PERGI KE LONDON?" :D

Ini malah ditambah lagi oleh komentar bek ternama italia saat ini chiellini yang ngatain Pep Guardiola telah merusak budaya bek bek kelas internasional, terutama italia.
Perlu teman teman tau juga, Pep adalah model pelatih yang penuh dengan improvisasi, filosofi sepakbola yang mendalam, dan salah satu filosofinya adalah, seorang bek harus ikut menekan lawan hingga lawan tidak berkutik. Itulah kenapa chiellini bilang seperti itu...

Dan hasilnya? Pep adalah orang spanyol, sekarang tim yang dilatihnya, Manchester City lagi kedinginan di puncak klasemen EPL, dan italia negaranya chiellini, cuma jadi penonton di piala dunia 2018 nanti..

Kelihatan kan? Mana yang itu itu saja dan improve? :D
Coba kita samakan dengan bisnis kita saat ini..

Anda tidak ingin melakukan improvisasi? Anda lebih memilih sibuk mengomentari bisnsi orang lain? Baik, saya berani jamin 100% anda akan ditinggal oleh para pesaing anda lebih jauh!

Itulah kenapa, di awal point tadi saya bilang, jangan pernah berhenti untuk belajar. Karena bisnis terus berkembang, audience terus berkembang...

Jika kita diam, kitalah yang akan ditinggal oleh "mereka"..

Sumber: wirausaha Entrepreneur Sejak Dini

Tweet

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.